Rupiah dibuka menguat dengan nilai tukar ke level Rp16.165 per dolar AS. Kondisi ini terjadi di sela-sela penantian investor terhadap PDB AS. Berdasarkan Bloomberg nilai tukar rupiah naik ke 0,34% atau 54,5 poin ke Rp16.165 per dolar AS. Adapun rupiah melemah terjadi saat indeks dolar juga melemah yakni 0,04% ke 105,63.
Mayoritas mata uang Asia menguat terhadap dolar AS, dengan yen Jepang 0,02%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,15%, dolar Taiwan 0,24%, won Korea Selatan 0,64%, peso Filipina 0,26%, rupee India 0,03%, yuan China 0,01%, ringgit Malaysia 0,07%, dan baht Thailand 0,19%, semuanya menguat dalam berbagai tingkatan.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah akan diakhiri kuat dengan kisaran Rp16.180-Rp16.260 per dolar AS hari ini. Dia mencatat bahwa dolar masih dekat dengan level tertinggi lima bulan yang tercapai pada awal bulan April, karena harapan penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed telah mengakibatkan para trader lebih memilih untuk berinvestasi ke greenback. Diketahui para menteri luar negeri Uni Eropa telah sepakat untuk memperluas sanksi untuk Iran, setelah penyerangannya ke Israel.
Ibrahim menyatakan, “Investor sedang menunggu rilis angka produk domestik bruto AS dan data pengeluaran konsumsi pribadi bulan Maret 2024 ukuran inflasi pilihan The Fed pada akhir pekan ini untuk menilai arah kebijakan moneter.”
Kemudian menurut Ibrahim ada pula faktor internal yakni dari keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak permohonan Pemohon yakni Paslon 01 dan 03.
+ There are no comments
Add yours