Rupiah melemah secara signifikan terhadap dolar AS pada awal perdagangan setelah libur Lebaran 2024, dengan depresiasi mencapai lebih dari 2% dalam waktu singkat. Hal ini merupakan penurunan terbesar sejak April 2020, yang dipicu oleh lonjakan inflasi di AS dan penambahan tenaga kerja yang di atas ekspektasi pasar. Selain itu, konflik di Timur Tengah, khususnya antara Iran dan Israel, juga memperkuat sentimen risiko global yang membuat investor beralih ke aset-aset aman seperti dolar AS.
Selain faktor internal, permintaan dolar AS di dalam negeri juga meningkat karena kebutuhan impor BBM dan bahan pangan yang naik menjelang musim Lebaran. BI telah mengumumkan langkah-langkah konkret untuk menjaga stabilitas rupiah, termasuk intervensi pasar dan peningkatan daya tarik aset Rupiah untuk mendorong aliran modal masuk.
+ There are no comments
Add yours