Pada awal perdagangan hari ini, terlihat bahwa nilai tukar rupiah mengalami pelemahan, dibuka pada level Rp15.728 per dolar AS.
Fenomena ini sejalan dengan tren mayoritas mata uang di kawasan Asia yang juga menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS. Sementara itu, dolar AS tampak perkasa pagi ini, dengan indeksnya menguat sedikit. Menurut analisis dari Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga pada level stabil sesuai harapan, sementara para pembuat kebijakan masih memproyeksikan kemungkinan penurunan suku bunga AS sebanyak tiga kali dalam tahun ini, meskipun inflasi tetap tinggi.
Dalam konteks ini, berbagai bank di Indonesia menetapkan nilai kurs beli dan jual dolar AS dengan harga yang beragam. Sebagai contoh, PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) menetapkan harga beli dolar AS pada Rp15.760 dan harga jualnya pada Rp15.545 berdasarkan e-rate. Sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS pada pukul 09.34 WIB masing-masing sebesar Rp15.760 dan Rp15.783 untuk e-rate, serta harga beli TT counter sebesar Rp15.700 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.850 per dolar AS. Begitu pula dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) yang menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk e-rate pada pukul 09.35 WIB masing-masing sebesar Rp15.748 dan Rp15.768, serta harga beli bank notes sebesar Rp15.575 per dolar AS dan harga jualnya Rp15.925 per dolar AS.
+ There are no comments
Add yours