Mata uang rupiah dibuka melemah ke Rp15.660 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (16/2/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Rupiah tercatat mengalami penurunan sebesar 0,24% atau setara dengan 37 poin, mencapai level Rp15.660 per dolar AS. Di sisi lain, indeks dolar menguat sebesar 0,10% menjadi 104,272. Sementara mata uang Asia lainnya bergerak dengan variasi yang berbeda terhadap dolar AS, dengan Yen Jepang dan dolar Hong Kong mengalami penurunan, sedangkan dolar Singapura, rupee India, dan Baht Thailand mengalami pelemahan. Namun, ringgit Malaysia, yuan China, peso Filipina, dan won Korea mengalami penguatan.
Ibrahim Assuaibi, Direktur Laba Forexindo Berjangka, telah mengantisipasi fluktuasi nilai tukar Rupiah pada hari yang sama, dengan perkiraan bahwa nilai tukar akan bergerak fluktuatif tetapi kemungkinan akan ditutup melemah di kisaran Rp15.600 hingga Rp15.670 per dolar. Beberapa sentimen yang memengaruhi fluktuasi Rupiah berasal dari luar negeri, terutama berkaitan dengan peringatan sejumlah pejabat The Fed terkait potensi dampak inflasi tinggi terhadap penurunan suku bunga. Ibrahim mengatakan, “Meski bank sentral telah memberi isyarat bahwa akan menurunkan suku bunga tahun ini, tetapi mereka hanya memberikan sedikit petunjuk mengenai potensi waktu dan skala pemotongan tersebut”.
Di sisi lain, ada faktor-faktor dalam negeri yang juga memengaruhi, terutama terkait kemenangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menurut versi quick count. Kemenangan ini telah diprediksi sebelumnya oleh mayoritas lembaga survei, bahkan sebelum pemungutan suara dimulai. Selain dukungan mayoritas partai di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), pasangan ini secara de facto mendapat dukungan dari Jokowi, meskipun secara formal Presiden menyatakan netralitasnya dalam Pilpres 2024.
+ There are no comments
Add yours