Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sikap menunggu pelaku pasar perihal suku bunga bank sentral AS (The Fed) pekan ini. Dilansir dariĀ Refinitiv, rupiah dibuka menguat di angka Rp15.800/US$ atau naik tipis 0,09%. Penguatan sejalan dengan apresiasi yang terjadi kemarin (26/1/2024) sebesar 0,03%. Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 8.52 WIB naik tipis 0,06% menjadi 103,49. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yang berada di angka 103,43.
Pasar saat ini cenderung bersikap wait and see khususnya perihal suku bunga The Fed yang akan dirilis pekan ini termasuk pernyataan tambahan yang akan dilontarkan oleh Chairman The Fed, Jerome Powell.
Pasar berekspektasi jika The Fed akan mempertahankan suku bunga di level 5,25% hingga 5,5% pada pertemuan mendatang. Namun, yang ditunggu pasar adalah sinyal pemangkasan ke depan.
Menurut CME FedWatch Tool, pasar masih melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 40% pada pertemuan berikutnya pada Maret 2024. Tidak jelas apakah para pengambil kebijakan The Fed siap menurunkan suku bunga secepat itu, meskipun pernyataan dari para pejabat The Fed telah mengakui bahwa prospek makroekonomi tampaknya membaik. Mungkin saja The Fed mulai menurunkan suku bunganya di musim semi, dengan asumsi bahwa mereka mempunyai cukup data untuk yakin bahwa inflasi dapat diatasi.
Pada pidato tanggal 16 Januari 2024 di Brookings Institution, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa dalam hal lingkungan makroekonomi “hal ini sudah hampir baik”, mengingat inflasi mendekati 2% selama enam bulan terakhir dan pengangguran masih di bawah 4%.
Hal ini sedikit memberikan angin segar bagi pasar keuangan global termasuk domestik mengingat jika pemangkasan suku bunga The Fed benar-benar terjadi, maka tekanan terhadap mata uang Garuda dapat berkurang.
+ There are no comments
Add yours