Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan hingga 33 poin atau 0,21% ke posisi Rp15.688 buntut pernyataan The Fed yang hawkish pada Jumat, (10/11/2023). Nilai tukar rupiah melemah di saat indeks dolar AS yang mengukur sekeranjang mata uang justru mengalami pelemahan 0,03% ke level 105,87. Adapun beberapa mata uang kawasan Asia Pasifik lainnya juga mengalami hal seperti rupiah.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.640- Rp15.740. Pelemahan terjadi karena dinamika perlambatan ekonomi dan meningkatnya risiko ketidakpastian pasar keuangan global berdampak cukup signifikan pada hampir seluruh negara emerging market, termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 tercatat 4,94%. Ekonomi Indonesia melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,17%, terutama akibat menurunnya kinerja ekspor barang dan jasa.
“Tren perlambatan global diperkirakan berlanjut dan berpotensi menyeret pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2023 kembali berada di bawah 5%, sehingga secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 berisiko di bawah 5%,” ujar Ibrahim dalam riset, Kamis, (9/11/2023). Selain itu, lanjutnya, dampak El Nino yang telah mendorong kenaikan inflasi volatile food akibat naiknya harga beras juga perlu diwaspadai. Dia bilang, guna menjaga pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 sebesar 5%, maka pemerintah akan fokus menjaga daya beli masyarakat.
+ There are no comments
Add yours