Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi menguat atau bertahan di level Rp15.500-an. Investor terus mengantisipasi sentimen global, termasuk data perdagangan China. Pengamat Pasar Uang Lukman Leong menjelaskan rupiah kemarin ditutup menguat di level Rp15.539 per dolar AS, di tengah sentimen risk off pasar dan perlemahan besar dolar AS. Menurutnya, pelemahan dolar diakibatkan oleh data ekonomi AS non-farm payroll (NFP) dan ISM Manufacturing Index yang lebih lemah pada Jumat (3/11/2023). “Namun, rupiah sedikit terkoreksi setelah data pertumbuhan ekonomi PDB kuartal III/2023 yang lebih rendah dari perkiraan,” kata Lukman.
Lukman melanjutkan, rupiah berpotensi melanjutkan penguatan, dengan investor mengantisipasi data perdagangan China yang diperkirakan akan lebih baik dari bulan lalu. Namun, kata Lukman, tentunya rupiah juga akan melemah apabila data dari China ternyata di bawah harapan. Dengan absennya data ekonomi penting dari AS, dolar AS diperkirakan akan tertekan dan melanjutkan pelemahan minggu ini. Adapun Lukman memperkirakan mata uang rupiah hari ini, Selasa (7/11/2023) akan diperdagangkan pada level Rp15.500-Rp15.600 per dolar AS.
Secara terpisah, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto menjelaskan data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal III/2023 yang lebih rendah dibandingkan kuartal II/2023 tidak secara langsung mempengaruhi pergerakan rupiah. Menurut Rully, secara umum kondisi ekonomi domestik masih cukup baik, ditopang oleh aktivitas ekonomi di dalam negeri, dan juga ditopang oleh aktivitas di sektor dan daerah yang terkait dengan program hilirisasi.
Penguatan rupiah ini, kata Rully, lebih karena imbas kondisi global, terutama karena laporan data tenaga kerja Amerika Serikat yang hasilnya lebih lemah atau kurang baik daripada yang diharapkan oleh para analis ekonomi. Alhasil, kondisi tersebut mendorong ekspektasi bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi. “Dan kalau data ekonomi AS terus memburuk, semakin baik untuk mata uang global termasuk rupiah, dengan dolar melemah. Rupiah akhir tahun mungkin di sekitar Rp15.525 per dolar AS,” katanya.
+ There are no comments
Add yours