JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi melemah karena kekhawatiran investor terhadap kondisi fiskal Indonesia, menyusul defisit APBN sebesar Rp104,2 triliun pada Maret 2025. Defisit ini kontras dengan surplus pada periode yang sama tahun lalu dan menjadi salah satu faktor tekanan terhadap rupiah.Pendapatan negara belum mencapai target, sementara belanja negara terus meningkat. Sentimen negatif juga diperkuat oleh rencana penerapan tarif royalti baru di sektor mineral dan batu bara yang masih dalam masa transisi implementasi.Di sisi global, tekanan terhadap dolar AS muncul akibat kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif impor terhadap China. Meski sempat menguat tipis, rupiah diperkirakan akan tetap bergerak melemah di kisaran Rp16.750–Rp16.850 per dolar AS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours