JAKARTA – Rupiah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih berada di kisaran 5%. Pada hari Kamis, 6 Februari 2025, rupiah dibuka menguat 0,12% di angka Rp16.260/US$, namun hanya dalam waktu tiga menit, nilai tukar ini langsung tertekan kembali menjadi Rp16.300/US$. Data dari BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024 mencapai 5,02%, meskipun angka ini lebih rendah dari target pemerintah yang ditetapkan di APBN 2024 sebesar 5,2%.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 53,71% dan investasi yang menyumbang 30,12%. Meskipun pertumbuhan ekonomi tahun 2024 adalah yang terendah dalam tiga tahun terakhir, Indonesia masih mampu tumbuh di level historisnya di tengah tantangan pelemahan daya beli. Fluktuasi nilai tukar rupiah ini menunjukkan bagaimana pasar merespons data ekonomi yang dirilis, dan sepertinya pelaku pasar masih cukup hati-hati dalam menghadapi situasi ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours