Jakarta – Rupiah mengawali pekan ini dengan posisi melemah terhadap dolar AS. Pada perdagangan Senin pagi (14/7/2025), mata uang Indonesia tercatat sedikit lebih rendah dibanding penutupan akhir pekan lalu, melanjutkan tren pelemahan sebelumnya. Melemahnya indeks dolar AS (DXY) pagi ini ternyata belum cukup mendongkrak nilai tukar rupiah.  

Sentimen global menjadi salah satu tekanan utama. Kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump kembali memanas setelah pengumuman kenaikan tarif impor signifikan untuk Uni Eropa, Meksiko, dan Kanada akhir pekan lalu. Kenaikan tarif yang rencananya efektif Agustus 2025 ini memicu kekhawatiran akan eskalasi perang dagang dan berpotensi mengalihkan modal investor ke aset safe haven, memberi tekanan pada mata uang negara berkembang seperti rupiah.  

Di dalam negeri, fokus pelaku pasar tertuju pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang dijadwalkan Rabu (16/7/2025). Keputusan BI mengenai suku bunga acuan sangat dinantikan karena akan mempengaruhi daya tarik investasi dan pergerakan rupiah ke depan di tengah ketidakpastian global. Pasar memantau apakah BI akan mengambil langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours