JAKARTA — Nilai tukar rupiah menguat signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat, 2 Mei 2025, ditutup di level Rp16.438 per dolar AS, naik 139 poin atau 0,84 persen dari posisi sebelumnya Rp16.577. Penguatan ini didorong oleh meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China, setelah China menunjukkan sikap melunak dan membuka peluang negosiasi dengan AS. Analis Rully Nova dari Bank Woori Saudara menyatakan bahwa pelonggaran sikap China ini memberikan sentimen positif bagi pasar mata uang.
Selain faktor eksternal, sentimen domestik juga berkontribusi terhadap penguatan rupiah. Data inflasi Indonesia pada April 2025 tercatat sebesar 1,17 persen secara bulanan, mengindikasikan berakhirnya pola deflasi dan menunjukkan bahwa sektor ekonomi mulai bergerak ke arah ekspansif. Hal ini memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga acuannya di masa mendatang.
Penguatan rupiah ini mencerminkan optimisme pasar terhadap stabilitas ekonomi global dan domestik. Meredanya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia membuka peluang bagi hubungan dagang dan investasi yang lebih saling menguntungkan, yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
+ There are no comments
Add yours