JAKARTA – Indonesia – Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada pertengahan pekan ini yang dikhawatirkan dapat membuat dolar AS semakin perkasa.
Rupiah melemah tipis ke level Rp15.850/US$ pada awal pekan ini, di tengah kekhawatiran pasar terhadap rilis data inflasi (IHK) AS. Proyeksi menunjukkan inflasi tahunan AS naik dari 2,6% menjadi 2,7% pada November 2024. Jika angka ini sesuai perkiraan, peluang Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga bulan ini akan semakin kecil, mengingat tekanan inflasi yang terus meningkat.
Namun, kenaikan tingkat pengangguran AS dari 4,1% menjadi 4,2% memberikan harapan bagi pasar, meningkatkan probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 85% menurut CME FedWatch Tool. Sentimen ini akan terus memengaruhi pasar hingga rilis resmi data inflasi pada Rabu (11/12/2024), yang menjadi penentu arah kebijakan moneter The Fed dan dinamika mata uang global.
JAKARTA – Indonesia – Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada pertengahan pekan ini yang dikhawatirkan dapat membuat dolar AS semakin perkasa.Rupiah melemah tipis ke level Rp15.850/US$ pada awal pekan ini, di tengah kekhawatiran pasar terhadap rilis data inflasi (IHK) AS. Proyeksi menunjukkan inflasi tahunan AS naik dari 2,6% menjadi 2,7% pada November 2024. Jika angka ini sesuai perkiraan, peluang Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga bulan ini akan semakin kecil, mengingat tekanan inflasi yang terus meningkat.Namun, kenaikan tingkat pengangguran AS dari 4,1% menjadi 4,2% memberikan harapan bagi pasar, meningkatkan probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 85% menurut CME FedWatch Tool. Sentimen ini akan terus memengaruhi pasar hingga rilis resmi data inflasi pada Rabu (11/12/2024), yang menjadi penentu arah kebijakan moneter The Fed dan dinamika mata uang global.
+ There are no comments
Add yours