JAKARTA – Di tengah ketidakpastian politik pasca pemilu umum Jepang yang dapat menghambat kebijakan suku bunga, rupiah dibuka melemah terhadap dolar AS. Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Selasa (29/10/2024), rupiah dibuka di Rp15.725/US$, turun 0,03% dari penutupan sebelumnya.
“Saya tidak berpikir ini berarti BoJ akan menunda kenaikan suku bunga dalam waktu yang lama. Tentu saja, Anda harus mengawasi perkembangan pasar, tetapi kami mungkin masih berada di jalur kenaikan suku bunga pada Januari atau bahkan Desember, tergantung pada pergerakan yen,” kata Izumi Devalier, kepala ekonom Jepang di Bank of America.
Pelaku pasar menantikan rilis data lowongan pekerjaan malam ini, dengan proyeksi penurunan menjadi sekitar 7,92 juta dari 8,04 juta pada Agustus 2024. Pada hari yang sama, Indeks Kepercayaan Konsumen dari Conference Board (CB) diperkirakan naik dari 98,7 menjadi 98,8. Kemudian, Data-data tersebut penting untuk mempertimbangkan arah kebijakan suku bunga The Fed.
+ There are no comments
Add yours