JAKARTA – Langkah Bank Indonesia (BI) dalam menahan suku bunga BI Rate sebesar 6% dinilai tepat menurut Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro. Satria juga melihat langkah ini juga dapat menstabilkan nilai tukar rupiah, terutama menjelang pergantian presiden dari Jokowi ke Prabowo. Mengingat memanasnya kondisi geopolitik mengakibatkan rupiah mengalami depresiasi sebesar 2,82% sepanjang bulan ini hingga 15 Oktober 2024.
Menurutnya, Penurunan BI Rate baru akan dilakukan setelah indeks dolar menurun. Berbeda dengan bank sentral regional, bank sentral di Filipina dan Thailand memangkas suku bunga sebesar 25 bps kemarin. “Kami setuju dengan sikap Gubernur BI yang mengisyaratkan bahwa stabilitas rupiah akan menjadi fokus utama dalam waktu dekat, karena sentimen investor masih dapat dengan mudah berubah ke satu arah atau yang lain,” lanjutnya.
Langkah BI dengan dasar pemangkasan terlalu cepat ditengah memanasnya kondisi global dinilai dapat mendorong aksi jual aset oleh investor asing.
+ There are no comments
Add yours