Jakarta – Rupiah kembali melemah terhadap dolar AS setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan deflasi sebesar 0,12% pada September 2024 secara bulanan (mtm). Menurut data Refinitiv, rupiah turun 0,4% ke posisi Rp15.195/US$ pada Selasa (1/10/2024), melanjutkan tren pelemahan dari hari sebelumnya yang turun 0,1%. Pada saat yang sama, indeks dolar AS (DXY) mengalami kenaikan tipis sebesar 0,04%.
BPS menyebutkan bahwa inflasi secara tahunan (yoy) pada September 2024 berada di angka 1,84%, lebih rendah dari periode Agustus 2024 yang mencapai 2,12%. Konsensus pasar sebelumnya memperkirakan deflasi bulanan sekitar 0,035%, namun angka deflasi yang tercatat lebih besar dari prediksi. Sebanyak sembilan dari 12 institusi memperkirakan deflasi bulanan yang tak jauh berbeda dengan periode sebelumnya yang mencatat deflasi 0,03%.
Deflasi selama lima bulan berturut-turut ini menjadi catatan buruk bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo. Deflasi yang dimulai sejak Mei 2024 ini terus berlanjut hingga September 2024, menunjukkan adanya tekanan ekonomi yang signifikan.
+ There are no comments
Add yours