Rupiah diawali naik ke Rp16.219 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Kamis (2/5/2024), usai The Fed menahan suku bunga acuan. Berlandaskan Bloomberg rupiah dibuka naik 0,24% sedangkan indeks dolar terlihat melemah 0,02% ke 105,615.
Beberapa mata uang kawasan Asia mengalami pergerakan yang beragam terhadap dolar AS. Yen Jepang mengalami penurunan sebesar 0,98%, yuan China melemah 0,17%, dan ringgit Malaysia turun 0,02%. Di sisi lain, dolar Hong Kong menguat 0,04%, dolar Singapura naik 0,09%, won Korea mengalami kenaikan signifikan sebesar 0,75%, peso Filipina naik 0,36%, rupee India menguat 0,05%, dan baht Thailand mengalami kenaikan sebesar 0,20%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan fluktuasi mata uang rupiah pada hari ini namun berakhir dengan menguat dalam kisaran Rp16.200 – Rp16.300 per dolar AS. Ibrahim menyebutkan bahwa indeks dolar naik sekitar 0,3% di Asia karena investor mempersiapkan diri untuk pertemuan Fed dan kekhawatiran atas suku bunga AS yang mungkin lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, yang menyebabkan dolar mengalami kenaikan sebesar 1,3% pada bulan April.
Sebagaimana diketahui, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan AS di kisaran target 5,25% – 5,5% pada Rabu (1/5/2024). Meskipun ada tanda-tanda inflasi yang tinggi, sebagian besar pedagang mengabaikan harapan akan penurunan suku bunga jangka pendek oleh The Fed. Ibrahim menyatakan bahwa bank sentral diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada bulan September, atau kuartal keempat tahun ini, jika memang ada penurunan tersebut.
+ There are no comments
Add yours