Sebagai akibat dari kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI), rupiah masih tertekan di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), dan pelaku pasar sedang memperhatikan sejumlah data AS yang mungkin mempengaruhi pasar, termasuk pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai prediksi, tekanan pasar tenaga kerja yang terus berlanjut, dan rilis suku bunga acuan Jepang sebelum data PCE AS.
Menurut data Refinitiv, rupiah pada hari Kamis, 25 April 2024, berakhir di posisi Rp16.185/US$, Ini menandakan bahwa tren penguatan selama tiga hari berakhir.
Penurunan nilai rupiah terjadi setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga dan merilis data terkait seperti perkembangan uang beredar.
+ There are no comments
Add yours