Nilai tukar rupiah mengawali perdagangan hari ini dengan penguatan, dibuka di posisi Rp15.713 per dolar AS, menguat 0,04% atau 6 poin dari penutupan sebelumnya. Data Bloomberg pada pukul 09.05 WIB mencatat pergerakan tersebut. Meskipun menguat, para analis memproyeksikan fluktuasi nilai tukar rupiah dalam rentang Rp15.700 hingga Rp15.750 per dolar AS sepanjang hari ini.
Di tengah dinamika global, mata uang rupiah dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Fokus pasar terutama tertuju pada data indeks harga PCE, indikator inflasi pilihan Federal Reserve (The Fed), yang akan dirilis hari ini. Perkiraan menunjukkan bahwa data tersebut akan mengonfirmasi stabilitas inflasi AS pada bulan Januari.
Namun, komentar dari pejabat The Fed, seperti John Williams dan Raphael Bostic, yang menyarankan perlunya upaya lebih lanjut untuk mencapai target inflasi 2%, menambah ketidakpastian terkait ekspektasi penurunan suku bunga awal tahun 2024.
Di sisi domestik, proyeksi inflasi pada Februari 2024 menunjukkan kenaikan baik secara bulanan maupun tahunan. Diperkirakan inflasi akan mencapai 0,24% secara bulanan dan 2,62% secara tahunan, didorong oleh perubahan harga pada komponen inti dan produk pangan yang cenderung fluktuatif.
Meskipun inflasi inti meningkat menjadi 1,7% secara tahunan, stabilitas inflasi hingga Februari mengindikasikan ekspektasi tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia yang terjaga. Namun, proyeksi inflasi umum pada akhir 2024 tetap berkisar antara 3,0-3,5% secara tahunan.
Secara keseluruhan, kondisi pasar dan sentimen global dan domestik menjadi penentu pergerakan nilai tukar rupiah, sementara proyeksi inflasi memberikan gambaran tentang stabilitas ekonomi dalam jangka waktu tertentu. Para pelaku pasar perlu memantau dengan cermat perkembangan ini untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
+ There are no comments
Add yours