BTN Syariah Catat Pertumbuhan Laba 110% Dan Pendapatan Dana Melonjak 33%

Unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mencatatkan pertumbuhan laba bersih mencapai Rp702,33 miliar pada 2023. Capaian BTN Syariah, yang dikabarkan akan dilebur dengan Bank Muamalat itu, mencatatkan laba melonjak 110,55% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp333,58 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan oleh Bisnis Indonesia pada Senin (12/2/2024), BTN Syariah mencatatkan peningkatan pendapatan dari penyaluran dana sebesar Rp3,56 triliun, mengalami pertumbuhan sebanyak 33,12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,68 triliun pada 2022. Dampak dari peningkatan ini juga terlihat pada pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang naik menjadi Rp2,19 miliar, menunjukkan pertumbuhan sebesar 17,69% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni Rp1,86 triliun pada 2022.

Pendapatan setelah distribusi bagi hasil juga melonjak 17,69% menjadi Rp2,19 miliar. Hal ini membuat aba diperoleh dari kenaikan fee based income sebesar 18,11% (Rp91,81 miliar) dan penurunan kerugian aset keuangan sebesar 91,52% (Rp51,13 miliar).

Penyaluran pembiayaan syariah mencapai Rp37,11 triliun, tumbuh 17,36%, dengan aset BTN Syariah meningkat 19,75% menjadi Rp54,29 triliun. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross menurun menjadi 2,39% pada 2023, dari 3,31% pada 2022. Dana pihak ketiga tumbuh 20,68% menjadi Rp41,8 triliun, dengan dana murah (CASA) mencapai Rp20,92 triliun, tumbuh 38,35% dari Rp15,12 triliun pada 2022.

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS