Rupiah terpantau menguat dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pasca konferensi KSSK meyakini ekonomi RI masih terjaga dengan baik di tengah sikap pelaku pasar wait and see menanti pertemuan the Fed pada akhir Januari ini. Dilansir dari Refinitiv, pada perdagangan Selasa (30/1/2024) rupiah ditutup menguat 0,18% di angka Rp15.777/US$1. Penguatan ini terjadi dalam tiga hari beruntun sejak 26 Januari 2024.
Rupiah kembali menguat pada perdagangan kemarin Selasa (30/1/2024) dan diyakini ke depan akan cenderung menguat khususnya pada semester-II 2024. Kemarin, Selasa (30/1/2024), Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menggelar Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala yang menyimpulkan situasi Indonesia terkendali meskipun kondisi ekonomi dunia penuh ketidakpastian. Namun, komite mengingatkan akan sejumlah risiko ke depan, terutama dari perlambatan ekonomi global.
Keyakinan ekonomi Tanah Air membaik juga didorong dari meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, turunnya yield termasuk US Treasury dan turunn-nya penguatan dolar AS, serta penguatan didukung pula oleh operasi moneter yang kami lakukan yang pro market.
Pelaku pasar masih bersikap wait and see perihal rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) terkait pengumuman suku bunga. Pelaku pasar juga akan mencermati pandangan the Fed terhadap eskalasi perang di Laut Merah yang berkorelasi dengan inflasi, serta menanti kepastian kapan perkiraan suku bunga akan dipangkas pada tahun ini.
+ There are no comments
Add yours