Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat ke level Rp15.831 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (3/11/2023). Pergerakan mata uang Asia terpantau perkasa namun dolar AS justru terkoreksi pagi ini imbas putusan The Fed. Berdasarkan data Bloomberg dikutip Jumat, (3/11/2023) pukul 09.03 WIB, rupiah dibuka menguat 0,15% atau 23,5 poin ke level Rp15.831 per dolar AS, setelah ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Sementara itu, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau terkoreksi 0,05% ke posisi 106,17 pada pagi ini.
Adapun, nilai tukar rupiah dan dolar AS masih dipengaruhi keputusan Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan stabil dalam 22 tahun pada kisaran 5,25%-5,5% pada pertemuan kedua yang digelar pada 31 Oktober-1 November 2023. Kemarin, Kamis, (2/11/2023), rupiah ditutup menguat 80,50 poin atau 0,51% menuju level Rp15.855 per dolar AS. Sementara itum indeks dolar AS melemah 0,47% ke 106,38.
Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, dolar AS dalam tekanan turun pasca-pengumuman kebijakan moneter terbaru Bank Sentral AS. Menurutnya, sikap Fed yang tidak terlalu hawkish terhadap kebijakan suku bunga tinggi di masa yang akan datang mendorong pelemahan dolar AS.
Setelah rapat The Fed, pelaku pasar akan kembali mencermati data-data ekonomi AS terbaru untuk memperoleh gambaran situasi ekonomi dan inflasi AS terbaru karena the Fed masih membuka peluang kenaikan suku bunga lagi. Tak hanya itu, kondisi konflik di jalur Gaza dan perang antara Rusia dan Ukraina juga masih menjadi perhatian pelaku pasar, ekskalasi terbaru dapat mengguncang aset berisiko. Sedangkan dari dalam negeri, dia bilang situasi politik menjelang Pilpres juga bisa jadi perhatian pelaku pasar karena isu Mahkamah Konstitusi (MK) yang masih hangat.
+ There are no comments
Add yours