Konflik Israel-Hamas Pengaruhi Harga Minyak; China Pertimbangkan Stimulus Baru

Harga minyak mentah menunjukkan perlambatan pada penutupan perdagangan Selasa setelah lonjakan besar karena dampak dari serangan Hamas ke Israel. Saat ini, ada spekulasi tentang stimulus ekonomi baru dari China. Hampir 2.000 orang meninggal akibat konflik di Israel dengan dampak geopolitik yang mungkin lebih luas. Harga minyak WTI turun di bawah US$86 per barel setelah lonjakan pada Senin.

Ketegangan di Timur Tengah membuat pasar minyak tetap waspada, kata Dennis Kissler dari BOK Financial Securities. Menurutnya, jika konflik antara Israel dan Hamas meningkat, area produsen minyak mungkin terpengaruh. Pihak berinvestasi memantau langkah Israel terhadap Iran. Meskipun Israel dan Gaza memiliki peran kecil dalam industri minyak, Timur Tengah menyumbang sekitar sepertiga pasokan minyak global. Potensi risiko termasuk sanksi AS terhadap Iran dan konflik yang bisa mempengaruhi kesepakatan keamanan AS dengan Saudi dan Israel.

Presiden Joe Biden menyatakan 14 warga Amerika meninggal akibat konflik tersebut, dengan beberapa mungkin disandera oleh Hamas. Iran menolak keterlibatannya dalam serangan tersebut.

Di sisi lain, China sedang mempertimbangkan stimulus untuk memperkuat perekonomiannya. Sumber dari Bloomberg mengatakan pengumuman mungkin dibuat bulan ini. Konflik antara Hamas dan Israel menambah volatilitas harga minyak. Fluktuasi harga terjadi karena kekhawatiran tentang suku bunga dan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Pada Senin, ada perubahan signifikan di pasar opsi berjangka, mirip dengan situasi ketika Rusia menyerang Ukraina.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours