Kapitalisasi pasar PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), emiten Energi Baru dan Terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu, terus meningkat dan hampir mencapai Rp 1.600 triliun pada perdagangan sesi I Jumat (17/5/2024). Pada sesi I hari ini, kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp 1.508,44 triliun dan sempat mencapai Rp 1.600 triliun sekitar pukul 09:30 WIB, atau sekitar seperdelapan dari total kapitalisasi pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Hingga sesi I hari ini, harga saham BREN terus meningkat. Pada pukul 10:00 WIB, saham BREN naik 8,67% menjadi Rp 11.275 per unit dan mendekati pukul 10:00 WIB, saham ini mencapai harga tertinggi sementara di Rp 12.200 per unit. Pada sesi I hari ini, saham BREN telah ditransaksikan sebanyak 7.409 kali dengan volume transaksi sebesar 12,97 juta lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 146,03 miliar.

Presiden Direktur BREN, Hendra Soetjipto Tan, memberikan komentar mengenai lonjakan harga saham yang membuat BREN menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hendra menegaskan bahwa mereka tidak dalam posisi untuk mengomentari kenaikan atau penurunan harga saham yang ditentukan oleh mekanisme pasar. Namun, ia menyoroti dua faktor yang mungkin membuat saham BREN diminati investor.

Pertama, industri EBT sedang menjadi sorotan di kalangan investor, namun sejauh ini belum banyak perusahaan di sektor ini yang sahamnya diperdagangkan di BEI. Kedua, kepercayaan investor terhadap prospek kinerja BREN. Hendra menyatakan bahwa dalam empat tahun terakhir, BREN menunjukkan kinerja keuangan yang solid dan terus tumbuh. Dari tahun 2020 hingga 2023, BREN mencatat pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 4,5% dan pertumbuhan laba bersih sebesar 18,7%.

Secara operasional, BREN memiliki portofolio pembangkit listrik berbasis EBT. Di segmen panas bumi (geothermal), BREN mengoperasikan 886 megawatt (MW). Saat ini, BREN sedang menambah kapasitas sebesar 116 MW dan berencana mengembangkan area baru dengan potensi 1.000 MW, sehingga total potensi kapasitas geothermal BREN bisa mencapai 2.002 MW.

Selain itu, di segmen listrik tenaga angin, setelah menyelesaikan proses akuisisi, BREN mengoperasikan 78 MW dan memiliki pengembangan area baru dengan potensi 318 MW, sehingga total potensi listrik tenaga angin BREN akan mencapai 396 MW.

BREN juga sedang mencari peluang akuisisi aset EBT baik di Indonesia maupun di luar negeri.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours