Bank Indonesia (BI) optimis posisi cadangan devisi akan melonjak kedepannya, usai anjlok sebesar US$10,2 miliar atau Rp160 triliun (Rp16.078 per dolar AS) dalam empat bulan terakhir. Hal ini diakui Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, cadangan devisa naik seiring masuknya modal ke pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN). Pentingnya cadangan devisa yakni untuk keseimbangan nilai tukar rupiah.

Selain itu, kini rupiah menunjukkan penguatan ke Rp16.000 per dolar AS. Kemudian adanya aliran modal yang masuk, termasuk asing, selama dua pekan Mei 2024 sebanyak Rp22,84 triliun.

Berdasarkan data BI, cadangan devisa Indonesia senilai US$146,4 miliar pada akhir 2023. Akan tetapi, pada akhir April 2024 menurun menjadi US$136,2 miliar. Adapun faktor penurunan cadangan devisa ini yakni pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk menyeimbangkan nilai tukar rupiah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours