Pada akhir April 2024, cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 136,2 miliar, turun dari posisi sebelumnya sebesar US$ 140,4 miliar.
Fajar Majardi, direktur Departemen Komunikasi, menjelaskan bahwa penurunan posisi cadangan devisa tersebut disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah karena peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global. Cadangan devisa, menurut Bank Indonesia, memiliki kemampuan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan makroekonomi serta mendukung ketahanan sektor eksternal.
Fajar menyatakan bahwa Bank Indonesia mengantisipasi bahwa ke depan, cadangan devisa akan tetap memadai didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang stabil, serta sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia dan Pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
+ There are no comments
Add yours