Belakangan ini, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadi sorotan publik karena beberapa kinerjanya yang kontroversial. Kasus-kasus seperti pengawasan barang bawaan dari luar negeri dan barang kiriman dari pekerja migran menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Mulai dari kasus paket mainan Megatron yang rusak, sepatu bola yang kena denda, hingga barang bawaan pekerja migran Indonesia yang tertahan, serta alat belajar dari Korea Selatan untuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani, membantah bahwa pihaknya baru bertindak setelah keluhan viral di media sosial, menyatakan bahwa penanganan barang kiriman dari luar negeri sudah sesuai prosedur.
Bea Cukai akhirnya mengeluarkan alat belajar hibah dari Korea Selatan untuk SLB yang sempat tertahan selama dua tahun. Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pendapatan dari cukai dan bea masuk, sementara Bea Cukai mencatat penurunan 4,5% dalam penerimaan bea masuk dan cukai hingga kuartal pertama 2024. Meskipun demikian, Bea Cukai terus berupaya untuk mengoptimalkan perannya dalam APBN dengan memberikan insentif kepabeanan dan meningkatkan pengawasan.
+ There are no comments
Add yours