Arcandra Tahar, mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengomentari masa depan industri minyak dan gas bumi (migas) yang berada di ambang perubahan.
Dia menyoroti tantangan dari teknologi energi terbarukan dan kendaraan listrik yang mengancam dominasi migas.
Meskipun demikian, Arcandra menekankan bahwa permintaan akan migas masih tinggi, dengan perkiraan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) yang menunjukkan peningkatan kebutuhan hingga 20 juta barel per hari hingga tahun 2045. Dia juga menyoroti bahwa migrasi ke kendaraan listrik hanya akan mengkonversi sebagian kecil dari penggunaan bahan bakar minyak.
Meskipun beberapa perusahaan migas telah mulai beralih ke energi terbarukan, Arcandra menegaskan bahwa eksplorasi dan eksploitasi migas masih terus berlanjut, dengan banyaknya cadangan baru yang ditemukan di berbagai lokasi di seluruh dunia.
+ There are no comments
Add yours