Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, menunjukkan keyakinan yang teguh terhadap pertumbuhan ekonomi negara meskipun Bank Indonesia baru-baru ini menaikkan BI Rate menjadi 6,25%.
Meskipun demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi tahun ini tetap dapat tercapai, didorong oleh potensi arus investasi yang besar dan kepastian politik setelah putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pilpres 2024.
Selain itu, pemerintah masih memiliki kelonggaran fiskal untuk memberikan insentif kepada perekonomian, yang diyakini akan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tingkat yang sehat meskipun suku bunga acuan mengalami peningkatan.
Keputusan ini merupakan langkah pre-emptive dan forward looking untuk menghadapi risiko global yang memburuk, namun kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap ditekankan sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan demikian, pemerintah dan Bank Indonesia bekerja sama untuk menjaga stabilitas ekonomi negara sambil menyesuaikan dengan dinamika global yang berkembang.
+ There are no comments
Add yours