PT Bank UOB Indonesia menyatakan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) berpotensi untuk meningkatkan simpanan masyarakat. Vera Margaret selaku Head of Deposit and Wealth Management, UOB Indonesia juga mengungkapkan kondisi tersebut dibarengi peningkatan suku bunga deposito yang mengikuti kenaikan suku bunga acuan. Bahkan melambungnya BI Rate juga mampu membuat obligasi menjadi sarana investasi andalan.
Vera Margaret menuturkan, “Kita berharap simpanan juga pastinya bertambah, dan obligasi akan tetap jadi shining star untuk tahun ini dan obligasi pemerintah yang dikeluarkan setiap bulannya, itu akan terus mendapatkan lebih banyak lagi partisipasi dari masyarakat.”
Jadi, perkiraan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di UOB Indonesia tahun ini adalah lebih dari 20% dari tahun sebelumnya. Vera, perwakilan UOB, menyatakan fokus mereka adalah meningkatkan porsi Dana Murah (CASA) untuk mendukung pertumbuhan DPK. Selain itu, sebagian dari deposito berjangka akan dialokasikan ke obligasi ritel. Menurut Vera, nasabah-nasabah yang membagi dananya ke obligasi jangka panjang juga akan mengenal tentang obligasi ritel.
Vera menyampaikan bahwa UOB Indonesia sudah memprediksi kemungkinan Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga, mengingat tren pelemahan rupiah hingga mencapai Rp16.000 belakangan ini. Tambahan, UOB Indonesia meninjau ada kemungkinan BI menurunkan suku bunga acuan akan mundur dari harapan sebelumnya.
+ There are no comments
Add yours