Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama negara-negara di Asia Pasifik mengangkat isu spektrum frekuensi untuk teknologi masa depan seperti 6G dan satelit orbit rendah (low earth orbit) dalam konferensi The 10th Asia Pacific Spectrum Management Conference (APSMC) 2024.
Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemenkominfo, mengungkapkan bahwa acara ini dihadiri oleh banyak pihak, termasuk penyedia teknologi nirkabel baru, regulator, dan operator, untuk berdiskusi mengenai manajemen spektrum yang lebih baik serta implementasi teknologi baru seperti 6G dan satelit baru.
Selain itu, hasil sidang World Radiocommunication Conference (WRC) 2023 juga menetapkan alokasi spektrum untuk Indonesia, termasuk untuk jaringan seluler 5G/6G, yang memberikan landasan bagi kemajuan teknologi tersebut di Tanah Air.
Dalam forum ini, para pemangku kepentingan dari industri telekomunikasi, badan regulasi, dan akademisi berkolaborasi dalam mendiskusikan tantangan, peluang, dan tren terkini dalam manajemen spektrum di Asia Pasifik.
Adiwijaya, Rektor Telkom University (Tel-U), menyatakan bahwa APSMC 2024 menjadi platform penting untuk memahami dan mengoptimalkan penggunaan spektrum guna mendukung pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, dan peningkatan layanan publik secara lebih luas di kawasan tersebut.
Adiwijaya, Rektor Telkom University (Tel-U), menyatakan bahwa APSMC 2024 menjadi platform penting untuk memahami dan mengoptimalkan penggunaan spektrum guna mendukung pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, dan peningkatan layanan publik secara lebih luas di ka
Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemenkominfo, mengungkapkan bahwa acara ini dihadiri oleh banyak pihak, termasuk penyedia teknologi nirkabel baru, regulator, dan operator, untuk berdiskusi mengenai manajemen spektrum yang lebih baik serta implementasi teknologi baru seperti 6G dan satelit baru.
+ There are no comments
Add yours