Nilai tukar rupiah melemah hingga mencapai Rp16.200 per dolar AS setelah libur Lebaran 2024. Penyebabnya antara lain adalah data fundamental AS yang lebih kuat dari perkiraan, serta ketegangan di Timur Tengah, khususnya antara Iran dan Israel.
Hal ini menyebabkan mata uang emerging markets, terutama Asia, mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Indeks dolar AS juga menguat secara signifikan selama periode libur Lebaran. Pada pagi ini, nilai DXY bahkan mencapai 106,3. Rupiah dibuka melemah di sekitar Rp16.201,5 per dolar AS, level terlemah sejak April 2020. Penurunan ini menambah tekanan bagi BI, yang berusaha menjaga stabilitas mata uang di tengah penguatan dolar dan arus keluar modal asing.
Pada Maret 2025, cadangan devisa Indonesia turun US$3,6 miliar karena intervensi BI di pasar mata uang dan obligasi. BI diharapkan akan terus melakukan intervensi, terutama di pasar spot dan pasar non-deliverable forwards, dengan stabilitas rupiah menjadi prioritas utama.
+ There are no comments
Add yours