Setelah mencetak rekor pekan lalu, harga emas dunia kini mengalami penurunan. Berdasarkan data Refinitiv pada pagi ini, Senin (8/4/2024) pukul 06.52 WIB, harga emas di pasar spot turun menjadi US$ 6311,78 per troy ons, dibandingkan dengan penutupan akhir pekan sebelumnya di US$ 6329,50 per troy ons. Meskipun demikian, harga emas masih berada di atas level 6300 dan telah mencapai All Time High hingga lima kali sejak 28 Maret 2024.
Penurunan harga emas ini terkait dengan sifatnya sebagai safe haven yang digunakan investor untuk melindungi nilai aset mereka terutama dalam kondisi inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Faktor-faktor ketidakpastian tersebut termasuk geopolitik antara perang Israel – Hamas yang tetap berlanjut dan kebijakan bank sentral yang cenderung mengumpulkan emas akibat dedolarisasi. Selain itu, tingginya suku bunga juga berpotensi memengaruhi harga emas, sementara data pasar tenaga kerja AS yang terbaru menunjukkan peningkatan yang tidak terduga dalam non farm payroll (NFP) per Maret 2024.
Meskipun demikian, tingkat pengangguran masih tetap tinggi, dan inflasi yang tinggi serta kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menjadi faktor yang membuat pasar keuangan tidak menentu. Pejabat The Fed, termasuk Ketua The Fed, Jerome Powell, terus mempertimbangkan langkah-langkah kebijakan yang akan diambil, dengan harapan untuk menurunkan suku bunga pada bulan Juni.
+ There are no comments
Add yours