Sejumlah bank mencatatkan penyusutan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) dan rasio kredit bermasalah (Nonperforming Loan/NPL) yang meningkat, diikuti oleh tanggapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Contohnya, PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA), milik konglomerat Dato Sri Tahir, mencatatkan penurunan CAR pada tahun 2023, meskipun terjadi perbaikan dari sisi NPL.
PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) juga mencatatkan penurunan CAR pada laporan keuangan per September 2023, sementara terjadi perbaikan dari sisi NPL. Begitu pula dengan PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) milik konglomerat Anthony Salim, yang mencatatkan penurunan CAR dan kenaikan rasio NPL pada tahun 2023. PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) dan PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) juga mencatatkan penurunan kualitas aset bank, meskipun CAR Bank MNC mengalami peningkatan.
OJK, melalui Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae, menjelaskan bahwa evaluasi terhadap rasio-rasio prudensial seperti NPL dan CAR dilakukan secara berkala untuk menetapkan strategi pengawasan bank. Meskipun rasio kredit bermasalah pada Februari 2024 masih terjaga, Dian menekankan bahwa dampak perekonomian global yang volatile dan tingkat suku bunga yang tinggi dapat menyebabkan penurunan nilai aset keuangan.
+ There are no comments
Add yours