Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan partainya mengalami kekalahan signifikan dalam Pilkada Turki setelah kalah di beberapa kota besar oleh partai oposisi pada Minggu (31/3/2024). Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu berhasil mempertahankan jabatannya dengan memenangkan pemungutan suara dengan keunggulan 10 poin persentase.
Sementara Partai Rakyat Republik (CHP) yang dipimpin oleh Imamoglu juga berhasil mempertahankan mayoritas di Ankara dan memenangkan 15 kursi walikota lain di seluruh negara. Kekalahan ini dianggap sebagai yang terburuk bagi Erdogan dan Partai AK (AKP) dalam lebih dari dua dekade berkuasa, menandakan potensi perubahan dalam lanskap politik yang terpecah di Turki. Erdogan dan AKP menghadapi hasil jajak pendapat yang lebih buruk dari perkiraan karena meningkatnya inflasi dan ketidakpuasan dari pemilih Islamis. Imamoglu, dengan pesona yang khusus bagi pendukung sekuler di Istanbul, menegaskan pentingnya memahami pesan nasional.
Sementara itu, Erdogan menyampaikan komitmen untuk merespons pesan dari pemilih dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan, sementara ribuan pendukungnya di Ankara menghadiri pidato Walikota CHP Mansur Yavas yang terpilih kembali. Dengan kemenangan Imamoglu dan CHP secara nasional, kekalahan ini dianggap sebagai yang terberat bagi Erdogan sejak ia memegang kekuasaan pada tahun 2002, menunjukkan kemampuan Imamoglu untuk menyatukan pemilih oposisi bahkan tanpa dukungan institusional.
+ There are no comments
Add yours