Porsi nasabah asuransi usia produktif mulai mendominasi di sejumlah perusahaan asuransi jiwa. Sama halnya dengan perusahaan asuransi jiwa PT Sun Life Indonesia. VP Branding, Communications, & Client Experience Sun Life Indonesia Kaiser Simanungkalit mengatakan bahwa profil nasabah yang dimiliki perusahaan sangat beragam. Kaiser menjelaskan bahwa salah satu faktor pendorongnya karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi usia kerja terbesar di dunia. Dia menuturkan bahwa kekayaan individu terus bertumbuh dengan jumlah kekayaan per orang dewasa terus berlipat, bahkan meningkat empat kali lipat sejak 2000 silam.
Dia menilai nasabah usia muda perlu memiliki asuransi jiwa, sebab banyak risiko yang harus generasi muda saat ini pertimbangkan, misalnya risiko kehilangan pekerjaan karena PHK, risiko kesehatan yang tidak memungkinkan tulang punggung keluarga untuk bekerja, hingga persiapan akhir tua saat memasuki usia pensiun. “Jangan sampai karena kurangnya persiapan untuk menghadapi beragam risiko tersebut mengganggu perencanaan keuangan dan menghambat kemapanan finansial kita di hari tua,” sambungnya.
Sementara itu, PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) juga menyampaikan bahwa telah terjadi pergeseran porsi nasabah usia muda di BCA Life sejak Februari 2022. Presiden Direktur & CEO BCA Life Christine Setyabudhi mengatakan bahwa anak muda sudah mulai memikirkan perencanaan keuangan untuk masa depan mereka dengan baik. Oleh karena itu, BCA Life percaya bahwa potensi pasar anak muda terbuka lebar. BCA Life mencatat pertumbuhan premi dari kalangan muda terdapat peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. “Saat ini penerimaan premi BCA Life didominasi oleh generasi Millenial, X, dan baby Boomer,” ungkapnya.
+ There are no comments
Add yours