Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto akan mencari partner lain untuk mendukung PT Pertamina (Persero) membangun proyek New Grass Root Refinery and Petrochemical (NGRR) Tuban atau Kilang Tuban di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pencarian partner baru imbas dari tersendatnya pembangunan Kilang Tuban karena salah satu pemegang sahamnya yakni perusahaan asal Rusia Rosneft, yang terkendala persoalan ekonomi geopolitik dengan Ukraina. Menko Perekonomian Airlangga menyebutkan, situasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina membuat Rusia dikucilkan termasuk investasinya.
“Karena Rusia menghadapi blokade dan persoalan ekonomi dan geopolitik sehingga mungkin sulit untuk melanjutkan (investasi). Dicarikan partner lain,” ungkap Airlangga usai Rapat Terbatas terkait PSN di Istana Kepresidenan. Selain itu ia juga menegaskan proyek Kilang Tuban ini tetap masuk sebagai Proyek Strategis Nasional. “PSN-nya masih karena kan proyeknya kan masih cuma partnernya yang harus dicarikan baru,” ungkap Airlangga. Sekedar informasi, Kilang Tuban memiliki nilai investasi mencapai US$ 3,8 miliar atau sekitar Rp 54,2 triliun. Kilang Tuban direncanakan akan mengolah sebanyak 300.000 barel per hari yang diperkirakan dapat menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.
+ There are no comments
Add yours