Produksi rokok selama masa kampanye pemilihan umum 2024 menurun drastis menjadi hanya 27,16 miliar batang, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
Hal ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan pemilu 2019. Meskipun produksi rokok naik sebesar 50,83% pada Februari 2024 dibandingkan bulan sebelumnya, namun angka tersebut tetap tergolong rendah jika dibandingkan dengan periode kampanye sebelumnya.
Diperkirakan, singkatnya periode kampanye pemilu 2024 selama 75 hari, dibandingkan dengan 202 hari pada 2019, menjadi salah satu faktor utama penyebab penurunan konsumsi rokok.
Selain itu, metode kampanye yang lebih mengandalkan media sosial dan pertemuan dalam jumlah kecil juga diyakini berkontribusi terhadap penurunan konsumsi rokok selama masa kampanye tersebut.
+ There are no comments
Add yours