Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa impor minyak dan gas (migas) menjadi faktor krusial dalam neraca perdagangan Indonesia pada bulan Februari 2024. Menurut Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar, nilai impor secara keseluruhan mencapai US$18,44 miliar, mengalami penurunan tipis sebesar 0,29% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Namun, impor migas menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 10,42%, mencapai total US$2,98 miliar, sementara impor non migas mengalami penurunan sebesar 2,21%, mencapai total US$15,46 miliar. Secara tahunan, impor Indonesia pada Februari 2024 mengalami peningkatan yang cukup mencolok dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Total nilai impor meningkat sebesar 15,84%, dengan impor migas naik 23,82% dan impor non migas naik sebesar 14,42%. Amalia menjelaskan bahwa peningkatan impor non migas didorong oleh beberapa komoditas utama, termasuk mesin peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84), plastik dan barang dari plastik (HS 39), serta mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85), yang memberikan kontribusi signifikan terhadap total impor non migas.
Perkembangan ini menunjukkan dinamika perdagangan Indonesia yang terus berubah, di mana impor migas menjadi titik fokus utama pada bulan Februari 2024. Meskipun impor secara keseluruhan mengalami sedikit penurunan secara bulanan, namun pertumbuhan yang signifikan terlihat dalam impor migas menandakan perluasan ketergantungan Indonesia pada sumber energi luar negeri.
+ There are no comments
Add yours