Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus mencapai US$0,87 miliar, sementara Indonesia mencatat selama 46 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mengalami penurunan surplus. Tentunya kondisi ini disebabkan oleh komoditas migas dan non migas yang tercatat lebih rendah dari periode sebelumnya.
Surplus komoditas non migas menopang surplus neraca dagang pada Februari 2024 sebesar US$2,63 miliar. Komoditas utama yang menyumbang adalah bahan bakar mineral HS27, lemak dan minyak hewan nabati HS15, serta besi dan baja HS72. Kondisi ini dinilai lebih rendah dibandingkan bulan lalu dan Februari 2023.
Kemudian, neraca dagang komoditas migas juga menunjukkan kondisi yang sama dan tercatat defisit sebesar US$1,76 miliar. Komoditas tersebut meliputi hasil minyak ataupun minyak mentah.
+ There are no comments
Add yours