Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa impor komoditas kurma mengalami peningkatan pada bulan Februari 2024, baik dari segi nilai maupun volume.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar, mengungkapkan bahwa nilai impor kurma pada bulan tersebut mencapai US$17,18 juta, naik sebesar US$3,52 juta dari bulan sebelumnya. Sementara itu, volume impor kurma mencapai 11,24 ribu ton, meningkat sebesar 51,28% dibandingkan bulan sebelumnya.
Negara utama pengirim kurma ke Indonesia adalah Tunisia, dengan nilai impor mencapai US$29,66 juta selama Januari-Februari 2024. Meskipun demikian, impor kurma selama periode tersebut masih lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Januari 2023, impor kurma mencapai 13,23 ribu ton dengan nilai US$22,52 juta, sedangkan pada Februari 2023, impor kurma mencapai 12,79 ribu ton dengan nilai US$19,34 juta.
Meskipun demikian, impor kurma pada Februari 2024 mengalami peningkatan signifikan baik dari segi volume maupun nilai, menunjukkan kenaikan sebesar 51,28% secara bulanan untuk volume dan 25,77% untuk nilai.
+ There are no comments
Add yours