Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin (GAMMA) secara aktif mendorong Kementerian Perindustrian untuk mengungkapkan data terkait pemanfaatan harga gas bumi tertentu (HGBT) serta dampaknya pada industri pengguna.
Ketua GAMMA, Dadang Asikin, menyatakan bahwa keterbukaan mengenai sejauh mana gas murah diserap oleh sektor industri akan membuktikan potensi pendapatan negara yang besar dari tujuh sektor industri tersebut. Dadang menekankan perlunya evaluasi yang transparan terhadap kompensasi potensi penerimaan negara dari gas, dibandingkan dengan efek domino yang mungkin timbul dari pemanfaatan HGBT.
Dadang menggarisbawahi pentingnya Kementerian Perindustrian untuk membuktikan potensi multiplier effect dan nilai keekonomian yang dapat diperoleh dari HGBT. Meskipun Kementerian ESDM meminta evaluasi terkait serapan gas murah industri, Dadang menyoroti bahwa Kemenperin harus memastikan bahwa kehilangan potensi penerimaan negara di sektor gas dapat terkompensasi dengan peningkatan parameter ekonomi yang signifikan di sektor industri.
Menurut informasi dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), serapan HGBT pada 2023 naik menjadi sekitar 96%, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
+ There are no comments
Add yours