China telah menargetkan pertumbuhan sekitar 5% pada 2024 menandakan upayanya untuk menjaga momentum pertumbuhannya sama dengan tahun lalu. Target ini juga berada dengan kisaran target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut laporan The Strait Times pada Selasa (5/4/2024), target pertumbuhan utama yang diungkapkan dalam laporan kerja perdana pemerintahan Perdana Menteri Li Qiang mengikuti pola yang serupa dengan target tahun sebelumnya, yaitu sebesar 5%. Meskipun ekonomi China tumbuh 5,2% pada 2023, pencapaian ini terjadi atas dorongan belanja pemerintah dalam infrastruktur dan kebijakan pelonggaran untuk meningkatkan likuiditas pasar. Li menjelaskan bahwa pertumbuhan sekitar 5% dipertimbangkan dengan memperhatikan kebutuhan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, serta mencegah dan mengurangi risiko ekonomi.
Sementara itu, Indonesia juga mematok target pertumbuhan ekonomi sekitar 5%, dengan prediksi Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, yang menunjukkan optimisme akan capaian sekitar 5,2% pada tahun ini. Susiwijono menegaskan bahwa pemerintah berencana mendorong pertumbuhan ekonomi melalui berbagai inisiatif baru, termasuk digitalisasi, hilirisasi, dan industrialisasi, serta akan melanjutkan program perlindungan sosial untuk mendukung daya beli masyarakat, khususnya bagi kelas menengah ke bawah.
Para ekonom meragukan kemampuan China untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan. Mereka menyatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan target tersebut, dengan lemahnya permintaan ekspor dan penurunan pasar properti menjadi alasan utama. Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi China hanya sebesar 4,6% pada tahun 2024. Sebelum pengumuman resmi, Bloomberg menyoroti kesulitan mencapai target tersebut mengingat basis perbandingan yang tinggi. Survei luas juga mengindikasikan bahwa ekonomi China kemungkinan hanya akan tumbuh sekitar 4,6% pada tahun yang sama.
+ There are no comments
Add yours