Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan yang terbatas seiring dengan kekuatan yang masih bertahan dari dolar AS pada awal perdagangan pekan ini. Data Bloomberg pada pukul 09.15 WIB menunjukkan bahwa rupiah melemah sebanyak 0,1%, atau 16 poin, dan mencapai level Rp15.720. Sejalan dengan itu, indeks dolar juga terpantau menguat sebanyak 0,03%, mencapai level 103,892.
Dalam kerangka yang lebih luas, mayoritas mata uang di kawasan Asia menunjukkan pergerakan yang beragam terhadap dolar AS. Meskipun yen Jepang mengalami pelemahan sebesar 0,03%, beberapa mata uang lain seperti dolar Hong Kong, rupee India, dan dolar Singapura, masing-masing menguat 0,01%, sedangkan dolar Taiwan dan won Korea menguat lebih signifikan, yaitu 0,12% dan 0,34%. Di sisi lain, peso Filipina mengalami pelemahan sebesar 0,04%.
Sementara itu, yuan China mengalami pelemahan 0,02%, sementara ringgit Malaysia dan baht Thailand justru menguat masing-masing sebesar 0,39% dan 0,15%. Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengantisipasi fluktuasi mata uang rupiah yang signifikan namun memproyeksikan penutupan dengan pelemahan, diperkirakan berada di kisaran Rp15.690-Rp15.740 per dolar AS pada akhir perdagangan Senin (4/3/2024).
Ibrahim juga mencatat bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi sebesar 0,37% secara bulanan pada Februari 2024, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) naik menjadi 105,58. Adapun tingkat inflasi tahunan (yoy) tercatat sebesar 2,75%, sedangkan tingkat inflasi tahun kalender (ytd) mencapai 0,41%. Data ini memberikan gambaran bagi pelaku pasar dalam menilai pergerakan nilai tukar rupiah dan potensi dampaknya terhadap kondisi ekonomi secara keseluruhan.
+ There are no comments
Add yours