Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.712 pada perdagangan awal pekan, Senin (4/3/2024). Pelemahan rupiah mengekor indeks dolar AS yang turun tipis pada perdagangan pagi ini.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang rupiah dibuka turun 0,05% atau 8 poin ke posisi Rp15.712 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar terpantau melemah tipis 0,03 poin ke posisi 103,82.
Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan ada perdagangan Senin, (4/3/2024) mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.690 – Rp15.740 per dolar AS.
Ibrahim menjelaskan rupiah bergerak dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya inflasi Februari Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2024 inflasi sebesar 0,37% secara bulanan (mtm) dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,58.
Sedangkan, tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) tercatat 2,75% dan tingkat inflasi tahun kalender (Februari 2024 terhadap Desember 2023) sebesar 0,4%.
Sementara itu, dari luar negeri, data PCE menempatkan penurunan suku bunga di bulan Juni sebagai fokus, namun risiko tetap ada Data indeks harga PCE ukuran inflasi pilihan The Fed turun seperti yang diharapkan pada bulan Januari, data menunjukkan pada hari Kamis.
Angka tersebut memicu harapan bahwa inflasi akan turun dalam beberapa bulan mendatang dan memberikan dorongan yang cukup bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga pada bulan Juni. Namun alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang hanya sedikit meningkatkan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga pada bulan Juni, sementara pertaruhan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil.
+ There are no comments
Add yours