Penguatan Harga Batu Bara dan Tantangan Pasokan Listrik di India: Kontras dengan Proyeksi Permintaan 2030

Harga batu bara mencatatkan penguatan setelah kementerian energi India mengurangi target penambahan kapasitas termal. CPO bursa Malaysia diperkirakan diperdagangkan lebih rendah.

Menurut data Bloomberg, harga batu bara berjangka kontrak Maret 2024 di ICE Newcastle pada perdagangan Jumat (1/3/2024) mengalami kenaikan sebesar 0,76% atau 1 poin, mencapai level 132 per metrik ton. Kontrak pengiriman untuk April 2024, dengan volume terbanyak, juga mengalami penguatan sebesar 2,84% atau 3,75 poin, mencapai level 136 per metrik ton. Dalam rentang sepekan, kontrak April 2024 ini mencatatkan penguatan signifikan sebesar 9,02%.

Kementerian Energi India mengurangi target penambahan kapasitas termal untuk tahun fiskal 2024 menjadi 7,16 GW, turun dari target sebelumnya sebesar 14,72 GW. Penurunan ini disebabkan oleh keterlambatan dalam banyak proyek. India mengalami defisit pasokan listrik sebesar 1,4% selama April-Januari tahun fiskal 2024. Perusahaan listrik hanya mampu memenuhi 239,93 GW dari total permintaan listrik yang mencapai 243,27 GW.

Pemerintah berencana menambahkan 80 GW kapasitas pembangkit listrik termal untuk mengatasi meningkatnya permintaan listrik. Proyeksi menunjukkan permintaan batu bara di sektor listrik meningkat menjadi 1,16 miliar ton pada 2030 dari 793 juta ton saat ini. Pada tahun 2047, sektor ketenagalistrikan dan sektor yang tidak diatur diperkirakan memerlukan 1,7 miliar ton batu bara untuk memenuhi permintaan puncak.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours