PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPST). Di antara mata acara dalam RUPST tersebut adalah pembahasan tebaran dividen.
Berdasarkan keterbukaan informasi, BRI akan menggelar RUPST pada 1 Maret 2024 pukul 14.00 WIB di Kantor Pusat BRI. Secara rinci, RUPST BRI membahas sejumlah mata acara seperti persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan, persetujuan penggunaan laba bersih, penetapan Remunerasi seperti gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan tahun buku 2024, hingga perubahan susunan pengurus perseroan.
Pada awal tahun ini, BRI memang telah menebar dividen interim Rp12,73 triliun dengan dividen Rp84 per saham. Nilai tebaran dividen interim BBRI pada tahun buku 2023 mengalami kenaikan 47,5% jika dibandingkan dengan tebaran nilai tebaran dividen interim BBRI pada tahun buku 2022.
Sunarso mengatakan, Saya ingin minimal 70% sampai 80% laba dibagi dalam bentuk dividen.
Sementara, sepanjang 2023, bank pelat merah ini mencetak laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,43 triliun, naik 17,55% secara tahunan (year on year/yoy).
Sunarso menyampaikan, rasio dividen hingga 80% cukup realistis lantaran rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BBRI mencapai 27%. Padahal, jika mengacu pada standar basel, kebutuhan untuk mengantisipasi seluruh jenis risiko hanya sebesar 17,5% dan perseroan masih memiliki kelebihan modal hingga 10%. Dengan asumsi BBRI menggunakan CAR sebesar 2% per tahun, maka dalam kurun 4 – 5 tahun ke depan.
Secara beruntun untuk tahun buku 2018, 2019, 2020, dan 2021 rasio dividen BRI mencapai masing-masing 49%, 60%, 65,5%, dan 85%.
+ There are no comments
Add yours