Thrasio, perusahaan brand aggregator di ecommerce Amazon, dalam proses bangkrut.
Perusahaan pengumpul merek mengakuisisi merek terkenal di e-commerce untuk dikelola dalam satu kelompok, mirip dengan model bisnis Unilever atau P&G. CNBC International melaporkan bahwa Thrasio telah mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan New Jersey, dengan pemangkasan utang dan komitmen dana segar.
CEO Thrasio, Greg Greely, menyatakan fokus pada dukungan merek, pengembangan infrastruktur, dan peluang baru dengan modal baru setelah mendapat dukungan dari kreditur.
Thrasio, salah satu pedagang pihak ketiga terbesar di marketplace Amazon, dan perusahaan pengumpul lainnya telah mengumpulkan miliaran dolar dari investor. Namun, kehati-hatian investor meningkat karena kelesuan penjualan e-commerce pasca-pandemi.
Pada 2022, Thrasio melakukan PHK dan mengalami pergantian kepemimpinan. Beberapa startup di Indonesia, seperti Una Brand, Hypefest, dan Open Labs milik Bukalapak, juga menjalankan model bisnis pengumpul merek.
+ There are no comments
Add yours