Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo mengabarkan, Indonesia dan China bakal menyepakati besaran suku bunga pinjaman pembengkakan biaya, atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung WHOOSH pada pekan ini. Pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan, Indonesia dan China telah memfinalkan total pembengkakan biaya kereta cepat sebesar USD 1,2 miliar, atau setara Rp 18,4 triliun (kurs Rp 15.355 per dolar AS). Sementara untuk bunga pinjaman tengah dinegosiasikan keduanya di kisaran 3,5-4 persen.
Untuk pengembalian modal, Tiko tak memungkiri bahwa proyek infrastruktur dasar seperti Kereta Cepat WHOOSH butuh waktu hingga 30-40 tahun. Namun, negara disebutnya tidak akan merugi lantaran utang tersebut dipakai untuk kepentingan jangka panjang dalam merubah pola peradaban transportasi Indonesia. “Kalau saya selalu dari dulu arahnya dari pak Presiden (jokowi) ini adalah proyek jangka panjang yang melihatnya memang harus horizonnya 40 tahun ke depan. Enggak ada proyek transportasi seperti ini yang horizonnya 10 tahun. Harus paling enggak 20 tahun ke depan,” tuturnya.
Selain menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi saat membangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan manfaat dari beroperasinya KCJB. Luhut memaparkan sejumlah manfaat yang didapatkan seiring beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung antara lain terciptanya lapangan kerja baru terutama untuk masyarakat lokal. Selain itu, multiflier effect terhadap moda transportasi seperti kendaraan feeder. Selanjutnya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang dilintasi kereta cepat.
+ There are no comments
Add yours