Harga emas melemah pada awal perdagangan hari ini, setelah penguatan tipis pada perdagangan sebelumnya karena para pelaku pasar menunggu isyarat dari The Federal Reverse (The Fed).
Pada perdagangan Rabu (28/2/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,25% di posisi US$ 2034,62 per troy ons. Harga emas bertahan di psikologis US$2.000 per troy ons setelah sempat jatuh ke level psikologis US$1.900 pada perdagangan 16 Februari 2024.
Sementara, hingga pukul 05.50 WIB Kamis (29/2/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih rendah atau turun 0,02% di posisi US$ 2034,27 per troy ons.
Harga emas menguat pada perdagangan Rabu di tengah sikap pelaku pasar menunggu data ekonomi utama dan komentar dari pejabat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mengenai jadwal penurunan suku bunga.
Haberkorn mengatakan “The Fed memegang kendali pasar emas. Kita bisa melihat harga tertinggi sepanjang masa ketika mereka mengatakan sesuatu yang lebih ringkas mengenai kapan penurunan suku bunga akan dilakukan”
Berdasarkan laporan dari Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) semalam, PDB Negeri Paman Sam pada kuartal IV-2023 direvisi menjadi tumbuh 3,2%, dari sebelumnya pada perkiraan awal sebesar 3,3%.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
+ There are no comments
Add yours