Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengeluarkan prediksi arah penempatan investasi industri asuransi jiwa di era suku bunga tinggi.
Hal ini meninjau suku bunga yang merangkak sejak tahun lalu dan langkah bank sentral di dunia yang mengangkat suku bunga, mencakup The Fed dan Bank Indonesia. Sementara Rahmat Syukri, yang menjabat sebagai Kepala Departemen Investasi AAJI, menyatakan bahwa banyak analis memprediksi adanya penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun 2024.
Rahmat Syukri menuturkan, “Terkait dengan industri, kalau industri itu adalah investor. Kalau suku bunga naik, tentunya ini menguntungkan, artinya bermanfaat untuk industri, karena pendapatan dari investasinya naik.”
Saat ini, perusahaan asuransi jiwa cenderung menempatkan mayoritas investasinya pada Surat Berharga Negara (SBN), sementara sebelumnya, investasi lebih banyak dilakukan dalam reksa dana. Perubahan ini dipengaruhi oleh regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dari perspektif strategi investasi, suku bunga diprediksi akan turun sehingga perusahaan asuransi mayoritas menempatkan investasi di SBN dalam jangka panjang. Di sisi lain, ada strategi umum yang biasanya diterapkan oleh perusahaan asuransi melibatkan penempatan investasi dalam instrumen keuangan, termasuk Surat Berharga Negara (SBN), surat berharga korporasi, dan sukuk dengan tenor panjang.
+ There are no comments
Add yours